I fear that I will always be
A lonely number like root three
A three is all that's good and right
Why must my three keep out of sight
Beneath a vicious square root sign
I wish instead I were a nine
For nine could thwart this evil trick
with just some quick arithmetic
I know I'll never see the sun, as 1.7321.
Such is my reality, a sad irrationality
When hark! What is this I see?
Another square root of a three
Has quietly come waltzing by
Together now we multiply
To form a number we prefer
Rejoicing as an integer
We break free from our mortal bonds
And with a wave of magic wands
Our square root signs become unglued
And love for me has been renewed
Kira-kira begini nih terjemahannya:
Aku takut akan selalu menjadi angka kesepian seperti akar tiga.
Hanya angka tiga yang kumiliki.
Kenapa harus kusembunyikan angka tiga-ku di bawah tanda akar kuadrat yang kejam.
Aku harap aku ini angka sembilan.
Karena sembilan dapat mengalahkannya hanya dengan aritmetik sederhana.
Aku tahu takkan melihat matahari, seperti 1,7321.
Seperti kenyataanku, bilangan irasional yang menyedihkan.
Ketika mendengar! Apakah ini yang kulihat?
Sebuah akar tiga yang lain.
Yang menari mendekatiku.
Bersama kita saling mengalikan.
Membentuk angka yang kita inginkan.
Bersatu menjadi bilangan bulat.
Kita mendobrak ikatan abadi.
Dengan ayunan tongkat sihir.
Tanda akar kuadrat kami terlepas.
Dan cinta untukku telah kembali.
Disini ada yang pernah liat pelem Harold and Kumar: Escape from Guantanamo Bay belum? Nah, puisi tadi itu dibacain si Kumar di hari pernikahan mantan kekasihnya. Terharu sekali ane liat nya gan. Walaupun dia ngomong nya sambil mabok cimeng ;). Orang sekocak dia kok bisa ya bikin puisi mantab kayak gitu. Aslinya puisi itu karya nya si Dave Feinberg.
Buat agan/aganwati yang pengen nonton pelem ini, liat dulu deh referensi pelem nya di IMDB. Kocak abis nih pelem.